<!--[if gte mso 9]><xml>
Berita di sosmed tentang perselingkuhan seolah menjadi menu harian. Yang bikin gerah adalah komentar si pelaku yang terkesan 'bangga' karena bisa selingkuh. Benar-benar jaman edan, masak perzinahan digembar-gemborkan sehingga terkesan yang haram di halalkan, yang salah dibenarkan. Apalagi yang menjadi pelakunya adalah figur publik seperti artis, penguasa atau rohaniawan.
Ini sangat tidak mendidik dan bahkan bisa menyesatkan. Inilah salah satu ciri manusia akhir jaman yang perlu diwaspadai "Mereka suka mengkhianat, angkuh dan tidak berpikir panjang. Mereka lebih suka pada kesenangan dunia daripada menuruti Allah."
Entah dengan siapa mereka telah berselingkuh, yang namanya pengkhianatan itu selalu melukai, menyakitkan dan menghancurkan. Anda boleh saja tersenyum bangga melihat foto wajah terpampang di media dan mendapat dukungan dari jutaan penggemar. Namun bagaimana dengan orang yang kepadanya Anda berkhianat? Mungkin saja ia berlinang airmata sambil menahan sakit hati setiap melihat perilaku Anda. Pelajaran apa yang akan diwariskan pada anak dan cucu yang mengetahui pengkhianatan itu? Tidak peduli anda beselingkuh dengan selebriti atau ratu sejagat, perselingkuhan itu dosa.
Ibarat dua kertas yang sudah disatukan dengan lem, saat dipisahkan selalu menghasilan robekan, melukai dan merobek hati. Tidak peduli alasan atau alibi dibalik perilaku khianat, ketidaksetiaan selalu dibenci oleh Tuhan. "Bukankah Allah Yang Esa menjadikan kamu satu tubuh dan satu jiwa dengan wanita itu? Apakah maksud TUHAN dengan itu? Tak lain supaya kamu mendapat anak-anak yang menjadi umat Allah yang sejati. Jadi jagalah dirimu, jangan sampai ada di antara kamu yang tidak setia kepada istrinya. "Aku benci perceraian," kata TUHAN Allah Israel. "Aku benci kalau salah seorang dari kamu berbuat sekejam itu terhadap istrinya. Maka jagalah dirimu dan jangan sekali-kali mengkhianati istrimu."
Media harus jeli dan selektif, jangan sampai perilaku yang salah mendapatkan pembenaran publik lantaran terlalu sering ditayangkan atau diberitakan. Secara tidak sadar sedang mencekoki anak bangsa dengan "true lies" atau kebohongan yang dibenarkan. Bahaya sedang mengancam masa depan. Seperti apa yang pernah saya lihat bebera tahun yang lalu di Amerika. Ratusan kaum homo berunjuk rasa memohon pemerintah segera melegalkan penikahan sesama jenis dengan dalih "gaya hidup alternatif". Dan hari ini sudah menjadi sah menurut undang undang. Apa yang salah karena terlaku sering dipublikasikan akan menjadi biasa. Ini sangat berbahaya.
Seekor katak yang masuk ke sebuah panci berisi air dingin tidak akan loncat keluar, meskipun air itu sedang dihangatkan. Ia tidak akan menyadari bahaya yang akan mematikannya. Demikian juga dengan dosa yang satu ini. Anda boleh bangga karena pengkhianatan itu dibaca banyak orang dan bahkan mendapat dukungan dari fans dan pendukung Anda. Namun di dunia ini ada aturan main yang tidak bisa dipemainkan. 'Upah dosa adalah maut'. Saya sudah menyaksikan puluhan orang yang bangkrut, hancur dan menderita setelah berselingkuh. Akhir hidupnya dipenuhi dengan penyesalan. "Mengapa hidupku terus begini, dengan derita yang tiada akhir. Apakah salahku dan apa dosaku..."?
"Sebab itu, setialah kepada istrimu sendiri dan berikanlah cintamu kepada dia saja." Amsal 5:15
(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)